Keraton Kanoman


Keraton Kanoman berdiri sejak abad ke 16 atau pada tahun 1588 M dengan misi untuk mensyiarkan agama islam dan juga untuk melindungi umat beragama lain yang berada di sekitar cirebon yaitu umat Islam, Hindu, Buddha dan Kristen untuk disatukan dan diayomi. Kesultanan Cirebon ini sebagai kiprahnya Sunan Gunung Jati untuk mensyiarkan agama islam. Dulu keraton ini dipimpin oleh Sultan dan Wakil dari Sultan itu sendiri yang bernama Fatih dan didampingi oleh pangeran komisi yang bertugas untuk memimpin adat dan upacara yang membawakan beberapa elemen-elemen masyarakat yang terdiri dari panca ke-7 yaitu lurah dalam dan lurah luar, abdi dalam dan abdi luar, dan sebagainya.

Keraton Kanoman memiliki hubungan dengan keraton-keraton yang lain yang berada di wilayah Cirebon, karena merupakan trahnya Sunan Gunung Jati pada saat generasi ke V itu memiliki 2 putra. Putra pertama yaitu bernama Pangeran Badri dan Putra kedua bernama Samsudin. Keraton ini didirikan oleh putra pertama dari trah/generasi ke V yaitu Pangeran Badri pada abad ke-16 atau 1588 M.

Keraton Kanoman sendiri memiliki beberapa bangunan sesuai kaidah islam yaitu terdapat kurang lebih 20 bangunan. Diantaranya harus memiliki pendopo sebagai pusat ruang pertemuan keraton dan tahta kesultanan (Central Keraton), bangunan keputraan keputrean untuk putra putri Sultan, memiliki kedaton sebagai tempat tinggal Sultan sendiri atau keluarganya, harus memiliki masjid sebagi sarana ibadah, harus memiliki musholla sebagai sarana ibadah dari keluarga keraton, harus memiliki situ tinggil sebagai media syiar agama dan membuat orang yang baru pertama kali memeluk islam, harus memiliki alun-alun keraton, dll.

Kriteria di atas merupakan standarisasi Keraton Nusantara. kepengurusan keraton saat ini dipegang oleh Sultan generasi ke XII.

0 Comments